Waktu masih duduk dibangku Madrasah Aliyah, komputer masih menjadi barang langka, memegangnyapun masih gemetar, gugup, takut salah, takut komputernya rusak, pokonya ribet deh pokoknya...
Duduk dibangku kuliah, kondisinya sedikit membaik. Setumpuk tugas makalah menjadi makanan sehari-hari, yang awalnya gugup tiap mengoperasikan komputer perlahan-lahan mulai terlatih. Awalnya terpaksa, lama-lama jadi suka.
Tapi kemampuan mengetik saja tidak cukup, disaat aku berkutik di Microsoft Word, teman-teman sekelas sudah mulai lihai menggunakan program-program komputer lain seperti Microsoft Excel, Power Point, Corel Draw, dll.
Disaat aku masih asik menyimpan data di disket, teman-temanku sudah terbang jauh menggunakan Flash Disk.
Huh... aku merasa gaptek banget. Kelemahanku ini seringkali membuatku minder setengah mati...
Tapi aku sedikit terobati, karena gak cuma aku aja yang gaptek, teman-temanku yang lain (khususnya yang cewek) gak jauh beda kegaptekannya...
Makannya, anak cowok dikelas paling seneng nyindir kita.
Tapi, waktu semakin berlalu memaksaku untuk lebih cerdas, terus belajar khususnya bidang teknologi. Belajar kan gak kenal usia....!!! Lagian, aku kan masih muda....hihihi
Yuk, saatnya wanita melek teknologi, jangan gaptek!!!
Wanita harus cerdas, supaya bisa melahirkan generasi yang cerdas pula...
Dapur, kasur dan sumur memang gak bisa lepas dari tangan wanita, tapi itu bukan halangan bagi para wanita untuk berkarya, belajar dan mengenal tekologi lebih jauh lagi selama kewajiban masih tetap menjadi yang utama...